LAPORAN PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI
Oleh
Gelombang I Kelompok 5
NAMA
|
NIM
|
CYNTYA DESFARIZA
|
1202101010021
|
ELSA SUARNI
|
1202101010103
|
FLOREN TINA MG
|
1202101010137
|
HARRYANTO ARLEN
|
1202101010056
|
MIRNA SYAFRANI F
|
1202101010156
|
NURSAIDA NASUTION
|
1202101010030
|
REVA DIANA YANTI
|
1202101010141
|
SYLVIA P.N KELIAT
|
1202101010036
|
Asisten “JOHARSYAH HUTABARAT, S.KH”
LABORATORIUM EMBRIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2013
KATA
PENGANTAR
Dengan
kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT,
yang melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum embriologi
ini.
Syalawat
beriring salam, penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, selaku inspirasi dari
seluruh umat islam di dunia.
Dalam
penulisan laporan praktikum
embriologi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan,
baik dalam struktur penulisan, penyampaian isi, penyusunan kalimat dan
pemakaian tanda baca, tapi berkat bantuan berbagai pihak sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Drh.
Dian Masyitha, M.Sc selaku koordinator
dan dosen pembimbing mata kuliah Embriologi.
2.
Joharsyah Hutabarat, S.KH selaku asisten pembimbing
Gelombang I Kelompok 5 pada Laboratorium Embriologi.
3.
Seluruh rekan-rekan mahasiswa yang terlibat baik
secara langsung maupun tidak langsung selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah
Kuala.
Penulis
menyadari sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan, baik dari penulisan
serta pembahasan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
sifatnya membangun, guna penyempurnaan laporan ini.
Banda Aceh, 29 Maret 2013
Penulis
Gelombang I
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Reproduksi seksual pada
vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya
fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.
Alat-alat reproduksi adalah alat-alat yang mendukung reproduksi seksual pada hewan mamalia. Selain itu, tubuh mamaliapun telah dilengkapi dengan alat-alat tubuh lainnya. Organ genital pada suatu individu merupakan kelengkapan alat reproduksi yang berfungsi untuk berkembang biak dan memperoleh keturunan. Organ kelamin jantan dan organ kelamin betina berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, (Cartono, 2004).
Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi jantan, kelenjar seks asesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa hanya satu) dan sdaluran reproduksi betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu (Tenzer, 2003:19).
Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik padda umumnya melakukan fertilisasid\ di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi interna). (Pratiwi,1996:101).
Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara
interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu
suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.
Peranan hewan jantan dalam hal reproduksi terutama adalah memproduksi sperma
dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju rahim.
System reproduksi jantan terdiri atas :
1.
Testis
2.
Epididimis
3.
Duktus deferens
4.
Kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostate dan
bulbouretralis )
5.
Uretra
6. Penis
Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang
testis, saluran deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostata, uretra dan
penis. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan di bungkus oleh
skrotum, Skortum berbentuk sebuah kantung yang membungkus testis. Testis
tersusun oleh bentukan menyerupai cacing yang disebut epididimis yang merupakan
wadah sperma. (http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-hewan-jantan)
System genital pria terdiri atas kelenjar kelamin jantan yang disebut testis,
terdapat sepasang menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa. Selain
itu juga dapat menghasilkan hormon androgen, jadi bersifat sebagai kelenjar
endokrin. Sebagai kelenjar endokrin, sel-sel intersitiel yaitu yang disebut
sel-sel leydig, menghasilkan testoteron yang selain mempengaruhi prilaku
reproduksi, juga menumbuhkan ciri-ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya
bulu-bulu pada tempat tertentu, menebalnya pita suara, dan membesarnya
larink atau jakun, (Suripto,994).
Selama perkembangannya testes (tunggal, testis), turun dari rongga tubuh
melalui saluran inguinalis kedalam kandung buah pelir (skrotum). Di dalam
testes terdapat sejumlah tubula seminiferus yang menghasilkan sperma dan cairan
sperma. Sperma tersebut disimpan didalam epididimis yaitu suatu saluran yang
panjang dan ramping, (Cartono, 2004).
Epididimis ini ke bagian atas (ke bagian rongga tubuh) dihubungkan saluran
sperma (vas deferens). Ke dalam saluran sperma ini juga akan masuk
saluran dari kandung sperma (vesicular seminalis) yang selanjutnya
bersatu dengan saluran ejakulasi. Saluran ini melalui kelenjar prostata akan
masuk kedalam uretra bagian atas. Cairan sperma akan ditambah oleh skresi dari
kandung sperma, kelenjar prostate dan kelenjar cowper’s.
Uretra merupakan saluran umum untuk cairan sperma dan urin yang memanjang dari
kantung air seni, melalui penis menuju ke lubang bagian luar penis. Pada
dasarnya alat-alat reproduksi pria terdiri ala-alat kelamin luar dan alat-alat
kelamin dalam, (Cartono, 2004).
Alat kelamin luar, terdiri dari penis dan skrotom. Penis merupakan organ
reproduksi pria yang berperan dalam kopulasi. Penis menyampaikan sel sperma ke
dalam alat reproduksi wanita, (Cartono, 2004). Penis terdiri atas
jaringan elastis berserabut, dan diantaranya terdapat ruang-ruang lembut yang
biasanya banyak. Biasanya ruang ini kosong dan penisnya bersifat bunga karang
dan kenyal. Di tengah-tengah penis, sejajar dengan panjangnya terdapat pembuluh
kecil. Namanya urethra atau pembuluh kencing, dan yang berhubungan dengan
kandung kencing. Bagian utama dari penis terdapat atas apa yang dinamakan corpora
cavernosa, (MB. Marenda, 1989).
B. Tujuan
Tujuan
dari laporan ini adalah, :
ü Mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis
ü Mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat kelamin jantan secara makroskopis
ü Mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis
ü Mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat kelamin jantan secara mikroskopis
C. Manfaat
Manfaat
dari laporan ini adalah :
ü Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis
ü Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat kelamin jantan secara makroskopis
ü Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis
ü Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat kelamin jantan secara mikroskopis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat kelamin atau alat reproduksi pada pria memiliki dua
fungsi yaitu untuk menghasilkan sel-sel kelamin dan menyalurkan sel-sel kelamin
tersebut ke saluran kelamin wanita. Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua
bagian utama, yaitu alat kelamin bagian dalam dan alat kelamin bagian luar.
Alat kelamin bagian dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan
kelenjar-kelenjar kelamin, sedangkan alat kelamin bagian luar hanya terdiri
dari satu bagian, yaitu penis.
Alat
reproduksi hewan jantan terdiri atas sepasang testis, pasangan-pasangan
kelenjar asesori dan sistem ductus termasuk organ kopulasi. Testis berkembang
didekat ginjal yaitu pada daeah krista genitalis primitif. Fungsi testis ada
dua macam yaitu menghasilkan hormon sex jantan disebut androgen dan
menghasilkan gamet jantan disebut sperma. Scrotum mempunyai fungsi untuk
memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memeiliki 1-80 F
lebih dingin dibandingkan temperatur rongga tubuh.Yang termasuk kelenjar
asesori adalah sepasang vesicula seminalis prostat dan sepasang kelenjar
bulbourethra atau kelenjar cowper (Partodihardjo,1985).
Organ genitalia hewan jantan
terdiri dari atas :
1. Alat Kelamin Dalam
a. Testis
Testis atau buah zakar adalah
bagian dari organ reproduksi pria, terletak di bawah penis, dalam scrotum
(kantung zakar). Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di
kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang testis ini dibungkus oleh
lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut kantung zakar (skrotum). Fungsi
testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang
disebut testoteron. Hormon inilah yang membuat ‘sifat jantan’, seperti
otot-otot yang menonjol, suara besar, dan sebagainya. Di dalam testis terdapat
saluransaluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat
pembentukan spermatozoa.
Di belakang masing-masing
terdapat epididimis. Dari masa puber (akil balig) sampai sepanjang hidupnya
pria memproduksi sperma setiap waktu. Pria dapat melepaskan sperma saat
ejakulasi atau waktu puncak bersenggama. Testis merupakan tempat pembentukan
sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis
terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada
dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang
diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang
menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu,
terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi
spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.
Sepasang testis berbentuk oval, terletak sebelah ventral dari
lobus renis yang paling cranial. Sepasang epididydimis, kecil, terletak pada
sisi dorsal testis. Berupa suatu saluran yang dilalui oleh spermatozoa dalam
perjalanannya menuju ductus deferens. Sepasang ductus deferens pada hewan muda
terlihat lurus pada hewan yang sudah tua kelihatan berkelok-kelok. Berjalan ke
caudal menyilangi ureter, kemudian bermuara pada cloaca pada sebelah lateral.
Selain itu juga ada mesorchium yang merupakan alat penggantung testis,berjumlah
sepasang, merupakan lipatan dari peritoneum.Testis berjumlah sepasang terletak
pada bagian atas di abdominal ke arah punggung pada bagian anterior akhir dari
ginjal dan berwarna kuning terang. Pada unggas, bagian testis tidak seperti
hewan lainnya yang terletak di dalam skrotum. Yang terakhir yaitu epididymis
berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis yang
berfungsi sebagai jalan cairan sperma kearah caudal menuju ductus deferens.
Testis terdiri dari
kelenjar-kelenjar yang berbentuk tubulus, dibungkus oleh selaput tebal yang
disebut tunika albugenia. Pada sudut posterior organ ini terbungkus oleh
selaput atau kapsula yang disebut mediastinum testis. Septula testis merupakan
selaput tipis yang meluas mengelilingi mediastinum sampai ke tunika albugenia
dan membagi testis menjadi 250-270 bagian berbentuk piramid yang disebut lobuli
testis. Isi dari lobulus adalah tubulus seminiferus, yang merupakan tabung
kecil panjang dan berkelok-kelok memenuhi seluruh kerucut lobulus. Muara
tubulus seminiferus terdapat pada ujung medial dari kerucut. Pada ujung apikal
dari tiap-tiap lobulus akan terjadi penyempitan lumen dan akan membentuk segmen
pendek pertama dari sistem saluran kelamin yang selanjutnya akan masuk ke rete
testis (Frandson,1993).
Dinding tubulus seminiferus
terdiri dari tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu tunika propria, lamina
basalis dan lapisan epitelium. Tunika propria terdiri atas beberapa lapisan
fibroblas, yang berfungsi sebagai alat transportasi sel spermatozoa dari
tubulus seminiferus ke epididimis dengan jalan kontraksi. Lapisan epitel pada
tubulus seminiferus terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel penyokong yang
disebut sebagai sel sertoli dan sel-sel spermatogonium. Sel-sel spermatogonium
merupakan sel benih sejati, karena sel-sel inilah dihasilkan spermatozoa
melalui pembelahan sel. Sel-sel spermatogonium tersusun dalam 4-8 lapisan yang
menempati ruang antara membrana basalis dan lumen tubulus.
Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
a) Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum
kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut
dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun
dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur
untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara
dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap
hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
b) Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut.
Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena
proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC
lebih rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat
produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi
spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang
kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit
yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum
memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui
proses penguapan air keringat.
Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental
seorang laki-laki, serta penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini
seorang laki-laki akan berkulit lembut, lemah gemulai, seperti ciri-ciri
seorang wanita. Pada seorang laki-laki testis dapat mengalami gangguan, antara
lain tumor, yaitu pembengkakan yang terjadi pada testis. Pembengkakan dapat
juga diakibatkan pengumpulan cairan antara lapisan-lapisan pembungkus atau
pembesaran pembuluh darah balik. Gondongan pada orang dewasa dapat pula
menyebabkan pembengkakan dan peradangan testis sehingga menimbulkan kemandulan.
b. Saluran-Saluran Reproduksi
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat
reproduksi pria terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi,
dan uretra.
a) Saluran epididimis
Di tempat ini, sperma mengalami pematangan. Selanjutnya dari
sini, sperma bergerak menuju kantung kemih (vesikula seminalis) melalui saluran
mani ( vas deferens). Sperma ditampung sementara waktu pada kantung kemih.
b) Vas deferens
Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis. Saluran
ini tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar
prostat. Fungsi saluran ini adalah sebagai saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen (kantung mani/ vesikula seminalis).
Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar,
Fungsi
dari sekret ini antara lain seperti berikut.
a. Menyediakan zat gizi yang dibutuhkan
oleh spermatozoa, seperti karbohidrat, vitamin, dan asam amino. Karbohidrat yang
dibutuhkan dalam bentuk fruktosa.
b. Sekret bersifat basa yaitu memiliki
pH 7,2 – 7,4, sehingga dapat menetralkan asam yang terdapat di liang senggama
wanita. Karena spermatozoa dapat mati jika berada pada pH asam.
c. Sekret mengandung lendir pelumas dan
zat yang disebut prostaglandin yang dapat merangsang pergerakan dinding rahim
Sperma bersama sekret inilah yang disebut dengan air mani atau semen. Di dalam
vas deferens, sperma dapat bertahan hidup selama 6 minggu, tetapi apabila
berada pada tubuh wanita hanya bertahan selama 1-2 hari.
c) Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang
menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
d) Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada
sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
Uretra
pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya, yaitu:
• Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar
prostat.
• Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian
uretra ini terdapat pembukaan kecil, di mana terletak muara vas deferens.
• Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 cm dan di
bagian lateral terdapat kelenjar bulbo uretralis.
• Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15 cm
dan melintas di corpus spongiosum penis.
d. Kelenjar-Kelenjar Asesories
Saluran kelamin dilengkapi
dengan tiga kelenjar asesoris
yang dapat mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).
a) Vesikula seminalis
Vesikula seminalis terletak di belakang kantung kemih
disebut juga kantung semen. Dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma. Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan
terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60%
dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental
mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan
sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang
berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma mencapai
uterus.
b) Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kantung kemih dan
merupakan pertemuan antara uretra dengan vas deferens. Kelenjar prostat
berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan
encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman
residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke
uretra lewat beberapa saluran kecil.
c) Kelenjar bulbouretral atau kelenjar Cowper.
Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di
sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis
mengeluarkan sperma dan semen. Kelenjar Cowper terletak di belakang kelenjar
prostat dan langsung menuju uretra. Kelenjar prostat dan kelenjar Cowper
berfungsi untuk menghasilkan sekret (hasil produksi kelenjar) untuk memberi
nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa.
2. Alat
Kelamin Luar
Alat kelamin luar jantan yaitu
berupa penis dan skrotum. Penis adalah organ yang berperan untuk kopulasi
(persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan
(pria) ke dalam alat kelamin betina (wanita). Penis pada pria dapat mengalami
ereksi. Ereksi adalah penegangan dan pengembangan penis karena terisinya
saluran penis oleh darah. Skrotum pada pria di kenal dengan buah zakar.
Di
dalam buah zakar ini terdapat testis.
1)
Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya
“ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis
merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia,
penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga
yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa.
Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus
spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut dengan glan
penis.
Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Fungsi penis secara biologi adalah sebagai
alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu
reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis
sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar,
sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).
2) Scrotum (kantung zakar)
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis
atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan
perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah
sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara
scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat
dan otot polos. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
a) Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum
kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut
dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun
dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur
untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara
dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan
tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
b) Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut.
Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena
proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC
lebih rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat
produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi
spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang
kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit
yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum
memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui
proses penguapan air keringat.
Produksi dan transpor sperma adalah sebagai
berikut.
1. Saluran seminiferus merupakan sebagian besar jaringan pada
testis. Ada sekitar 100 saluran.
2.
Epitel pada dinding saluran
seminiferus terdiri atas satu lapis sel epitel lembaga dan sekitar enam lapisan
sel yang berkembang dari sel tersebut dalam pembentukan sperma.
3.
Sel-sel leydig di sekeliling tubulus
seminiferus, disebut juga sel-sel interstitial yang menghasilkan testosteron,
suatu hormon laki-laki.
4.
Di antara sel-sel yang sedang membelah
terdapat sel sertoli sebagai sel pemberi nutrisi pada sperma.
Sperma matang dari tubulus seminiferus langsung masuk ke
saluran epididimis. Saluran epididimis mencapai panjang 6 meter. Epididimis
melekat di bagian luar testis. Di dalam epididimis sperma disimpan sementara
sebelum disalurkan ke vas deferens. Di saluran epididimis sperma diberi zat-zat
sumber makanan. Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens yang letaknya
di ronga perut. Vas deferens menerima sekret berupa cairan nutrisi dari
vesicula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowpery. Cairan nutrisi
merupakan cairan yang terbanyak disekresi dari kelenjar prostat. Cairan yang
berisi nutrisi dan zat penguat daya tahan sperma bersama sperma disebut semen
(mani). Mani berupa cairan yang berfungsi pula sebagai medium renang bagi
sperma, mulai dari vas deferens ke saluran ejakulatori di dalam penis, sampai
ke dalam vagina (apabila terjadi kopulasi). Vas deferens bergabung dengan
saluran kencing (uretra) yang berasal dari kantung kencing, kemudian menjadi
satu dalam penis.
Fungsi utama skrotum adalah untuk
memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC
lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana
disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis
mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi
dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C.
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum,
sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan
diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat
dan Bahan
I. Secara
Makroskopis
Alat
: 1.
Bak aluminium
2. Pinset dan scalpel
Bahan : 1.
Air
2. Alat atau organ kelamin jantan sapi dan kambing.
II. Secara
Mikroskopis
Alat : Mikroskop
Bahan : Sediaan
awetan Tubulus Seminiferus dan Duktus Epididimis.
B. Cara
Kerja
I. Secara
Makroskopis
1.
Preparat
at alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang
berformalin.
Kemudian dibersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak menyengat.
2.
Preparat
alat kelamin jantan diletakkan di bak aluminium.
3.
Amati
bagian-bagian dari alat kelamin betina tersebut.
II. Secara Mikroskopis
Amati dengan menggunakan mikroskop
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
I. Praktikum Makroskopis
PENGAMATAN PADA GAMBAR
Alat Kelamin Jantan Utuh
Radix Penis
"Akar (menempel pada didnding perut)"
Corpus Penis
"Badan (merupakan bagian tengah dari penis)"
Glans penis
"(ujung penis yang berbentuk seperti kerucut)"
Testes
"Berlokasi di dekat ginjal turun melalui canalis inguanalis masuk ke dalam skrotum"
Testes terbagi tiga,: Caput Testis
Corpus Testis
Apabila Testis di belah
Dan dilihat isi dalamnya
Penis
"Sebagai alat kopulasi"
Promontium
"Pembungkus penis"
Scrotum
"Kantong pembungkus testes"
Terlihat testes di dalam scrotum
II. Praktikum Mikroskopis
PENGAMATAN PADA HASIL
Testis
Duktus Epididimis
Tubulus Seminiferus
B. Pembahasan
Pembahasan pada praktikum kali ini adalah pembahasan tentang Sistem Reproduksi Jantan, Sistem reproduksi jantan yang meliputi bagian eksternal dan bagian internal system reproduksi jantan. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut.
Alat-alat reproduksi adalah alat-alat yang mendukung reproduksi seksual pada hewan mamalia. Selain itu, tubuh mamalia pun telah dilengkapi dengan alat-alat tubuh lainnya. Organ genital pada suatu individu merupakan kelengkapan alat reproduksi yang berfungsi untuk berkembang biak dan memperoleh keturunan. Organ kelamin jantan dan organ kelamin betina berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, (Cartono, 2004). Pada dasarnya alat-alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal reproduksi terutama adalah memproduksi sperma dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju rahim. Sistem reproduksi jantan terdiri atas :
1. Testis
2. Ductus defferen
3. Ductus epididimis
4. Kelenjar Aksesori
1. Vesikula Seminalis
2. Prostata
3. Bulbourethralis
5. Uretra
6. Penis
7. Preputium
Alat Reproduksi jantan terdiri dari sebagai berikut :
1. Testis
Testis merupakan gonad hewan yang dapat memproduksi sperma dan hormone reproduksi (testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic cord. Testis sebelah kiri cenderung lebih rendah. Permukaan testis dilapisi oleh lapisan visceral tunika vaginalis kecuali bagian testis yang menempel dengan epididimis dan spermatic cord. Testis mempunyai lapisan luar berupa fibrosa yang kuat yang disebut tunika albuginea. Tunika albuginea akan menebal membentuk mediastinum testis dan akan memanjang membentuk septa. Septa membatasi lobula yang berada didalam testis.
Testis dibagi menjadi 200-300 lobula, yang masing-masing lobula tersebut berisi 1-3 tubulus seminiferus. Bagian posterior tubula terhubung dengan plexus yang masuk ke dalam rete testis yang kemudian akan penetrasi kedalam tunika albuginea di bagian atas testis. Setelah itu menuju bagian head epididimis yang dibentuk oleh duktus eferen. Duktus eferen berfungsi untuk membentuk satu tuba yang akan membentuk body dan tail epididimis.
Testis terdiri dari beberapa jaringan yaitu tubulus seminiferus, sel stroma, dan sel interstitial. Tubulus seminiferus yaitu epitel yang terdiri dari dua macam sel yang bebrbeda yaitu sel sertoli dan sel germinatif. Selsertoli adalah yang mempunyai bentuk panjang dan kadang-kadang seperti pyramid. Sel ini terletak dekat atau di antara sel-sel germinatif. Sel ini bersifat fagosit karena mereka memakan sel-sel mani yang telah mati atau yang telah mengalami degenerasi. Sel germinatif adalah yang akan mengalami perubahan-perubahan selama proses spermatogenesis, sebelum mereka siap untk mengadakan fertilisasi. Tingkat perkembangannya adalah sebagai berikut; spermatogonia (sel paling muda) akan mengalami pembagian mitosis beberapa kali menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer membagi diri menjadi spermatosit sekunder. Tiap sel spermatosit sekunder akan membagi lagi dirinya menjadi spermatid, pada saat ini jumlah kromosom akan menjadi setengahnya (haploid). Tiap-tiap sel spermatid akan mendewasakan diri menjadi sel-sel spermatozoa.
2. Ductus defferen
Duktus deferens merupakan kelanjutan dari duktus epididimis yang setelah membuat lengkung tajam pada ujung ekor, kemudian berlanjut lurus membentuk ductus deferens dengan ciri histologinya. Bagian awal duktus deferens terdapat dalam funiculus spermatikus. Mempunyai dinding otot yang tebal dengan lumen yang halus sehingga memberikan struktur yang kuat. Dimulai dari bagian tail of epididimis yang terletak di ujung bawah testis. Merupakan komponen utama spermatic cord. Masuk ke dinding anterior abdomen melalui inguinal canal. Berakhir dengan menyatu dengan duktus vesika seminalis untuk membentuk duktus ejakulatori. Bagian ujung duktus deferens akan membesar yang disebut Ampulla.
Duktus deferens terdiri dari lumen, musculus cirkuler, sel epitel, lamina propia, musculus longitudinal dalam,musculus longitudinal luar, dan tunika serosa. Duktus deferens meninggalkan ekor epididimis bergerak melalui canal inguinal yang merupakan bagian dari korda spermatik dan pada cincin inguinal internal memutar ke belakang.
Terdapat pada beberapa hewan, ada yanghomolog dengan uterus, yaitu uterus masculinus yang merupakan lipatangenital di antara dua duktus deferens. Struktur homolog tersebut mempunyai asal-usul embriologi yang sama.
3. Ductus epididimis
Merupakan struktur per[anjangan dari bagian posterior testis. Duktus eferen yang berasal dari testis memindahkan sperma yang baru dibuat menuju epdidimis. Epididimis dibentuk oleh duktus epididimis yang kecil dan melilit secara padat. Saluran tersebut akan menjadi lebih kecil ketika melalui bagian atas epididimis (head of epididimis). Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan, penyimpanan dan sekresi. Epididimis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
4. Head of epididymis : dibentuk oleh lobule yang berisi 12-14 duktus eferen.
5. Body of epididymis
6. Tail of Epididymis : bagian epididimis yang akan menu vas deferens.
Ductus epididimis terdirilumen epididimis dan jaringan-jaringan yang mengelilinginya. Kepala epididimis melekat pada bagian ujung dari testis di mana pembuluh-pembuluh darah dan saraf masuk. Badan epididimis sejajar dengan aksis longitudinal dari testis dan ekor epididimis selanjutnya menjadi duktus deferens yang rangkap dan kembali ke daerah kepala, di mana kemudian sampai ke korda spermatic. Fungsi epididimis adalah sebagai transportasi sperma, tempat pematangan/pemasakan sperma (mengalami perubahan fisiologi selama perjalanan), tempat pemadatan sperma (mengalami penyerapan air), tempat penimbunan sperma (ditimbun pada cauda epididimis).
4. Kelenjar aksesoris
Kelenjar aksesoris terbagi tiga, yaitu :
1. Vesikula Seminalis
Vesika seminalis mempunyai struktur memanjang yang berada diantara bagian fundus bladder dan rectum. Vesika seminalis berada di atas kelenjar prostat dan tidak menyimpan sperma. Ia hanya mensekresikan cairan kental yang bersifat alkali, kelenjar tersebut juga mengandung fruktosa (sebagai sumber energy untuk sperma) yang akan dicampurkan dengan sperma ketika melewati duktus ejakulatori dan uretra.
2. Prostata
Kelenjar prostat mempunyai panajng 3 cm dan lebar 4 cm, ia merupakan kelenjar aksesori terbesar. Kelenjar prostat mempunyai kapsul yang padat dan berisi banyak saraf dan pembuluh darah. Lobus prostat dibagi menjadi 3 bagian;
- Isthmus berada di bagian anterior uretra.
- Lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh istmus pada bagian anterior. Lobus kanan dan kiri ini dibagi menjadi empat :
1. Inferoposterior :merupakan bagian yang teraba saat rectal examination (inferior-ejaculatory duct, posterior-uretra)
2. Inferolateral : bagian utama dari lobus kiri (lateral-uretra)
3. Superomedial : mengelilingi duktus ejakulatori
4. Anteromedial : lateral terhadap proximal prostatic uretra
Saluran prostat mengeluarkan cairan berwarna putih seperti susu dan merupakan 20% dari keseluruhan cairan semen. Kelenjar prostat berperan dalam aktivasi sperma.
3. Bulbourethralis
Berada proximal terhadap intermediate uretra dan mensekresi cairan yang bersifat alkali atau basa dan mukus sebagai lubrikasi uretra.
5. Uretra
Uretra hewan jantan dibagi dalam segmen prostat, membranosa, dan spingiosa. Segmen prostat menjulur dari kandung kemih ke pinggir caudal kelenjar prostat. Segmen membranosa berawal dari daerah tersebut dan berakhir di uretra yang memasuki bulbus penis, dari permukaan di mana segmen spongiosa berlanjut ke gerbang luar uretra
6. Penis
Penis adalah alat kopulasi yang terbentuk oleh jaringan erektil, yang disebut corpus covernous. Penis berbentuk silindris yang terdapat didalam praeputium. Penis terdiri atas 3 bagian yaitu radix penis, corpus penis dan gland penis.
7. Preputium
Preputium adalah lipatan kulit di sekitar ujung bebas penis. Permukaan luar merupakan kulit yang agak khas, sementara lapisan dalam menyerupai membrane mucosa yang terdiri dari lapisan preputial dan lapisan penil yang menutup permukaan ekskremitas bebas dari penis. Fungsi dari preputium adalah untuk melindungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan. Fornix praeputii adalah daerah dimana praeputii bertaut dengan penis tepat caudal dari glans penis.
BAB V
PENUTUP
Dari percobaan
diatas dapat disimpulkan bahwa alat kelamin jantan terdiri dari :
1.
Testis
Testis atau buah zakar adalah bagian dari organ reproduksi pria, terletak
di bawah penis, dalam scrotum (kantung zakar). Pria memiliki sepasang testis
yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma
2.
Ductus defferen
3.
Ductus epididimis
4.
Kelenjar Aksesori
1.
Vesikula Seminalis
Dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma. Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan
bawah kandung kemih.
2.
Prostata
Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga
dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan
ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
3.
Bulbourethralis
Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan
sperma dan semen. Kelenjar Cowper terletak di belakang kelenjar prostat dan
langsung menuju uretra.
5.
Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih
atau ekskresi maupun pada sistem seksual.
6.
Penis
Penis merupakan organ eksternal, karena
berada di luar ruang tubuh
7.
Preputium
DAFTAR PUSTAKA
Referensi dari buku :
Cartono, 2005. Biologi
Umum. Bandung: Prisma Press
Frandson,
R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press
Junqueire,
L.C. 1980. Basic Histology. California: Lange Medical Publ.Inc
Kumar,
Robin.2002. Ovarium dalam Buku Ajar Patologi II Edisi 4. Jakarta: EGC:
390-393
M.B Marenda, 1989. Antara
Kebutuhan Sex dan Kesehatan. Jakarta: Gita Karya
Partodihardjo,
S. 1985. Ilmu Produksi Hewan. Produksi Mutiara, Jakarta:Binarupa
Aksara
Pratiwi,DA. 1996. Biologi
2. Jakarta: Erlangga
Suripto, 1994. Struktur
Hewan. Bandung: Penerbit ITB
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk
Praktikum Struktur Hewan II. Malang: Jurusan Biologi UM
Referensi dari Internet
Anonimus. 2012. Testis. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Testis. diakses Minggu, 24
Maret 2013 Jam 13.47
Anonimus. 2009. Alat Reproduksi.
(online) http://intanriani.files.wordpress.com/2009/03 /untitled-15.jpg?w=570 diakses Minggu, 24
Maret 2013 Jam 17.45
Anonimus. 2008. Sistem Reproduksi
Pada Manusia. (online), http://gurungeblog.wordpress.com /2008/10/31/sistem-reproduksi-pada- manusia-pria/ diakses Minggu, 24
Maret 2013 Jam 19.45
Anonimus. 2008. Alat Reproduksi
Pria. (online) http://www.sridianti.com/biologi/alat- reproduksi-pria/ diakses Senin, 25 Maret
2013 Jam 20.45
Anonimus. 2010. Anatomi dan Fungsi
Reproduksi Hewan Jantan. (online) (http://one.indoskripsi.com/ content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-
hewan-jantan). diakses Senin,
25 Maret 2013 Jam 20.53
Anonimus. 2011. Reproduksi Jantan.
(online) (http://dt.widayati.net/course/course_ comments.php?id=26_0_8_0_C3). diakses Selasa, 26
Maret 2013 Jam 11.45
Anonimus. 2006. Info KB. (online). (http://situs.kesrepro.info/kb/jul/2006/kb02.htm). diakses Selasa, 26 Maret 2013 Jam 11.55
Anonimus. 2012. Reproduksi Hewan.
(online) (http://tumoutou.net/6_sem2_023/ elvia_hernawan.htm) diakses Rabu, 27 Maret
2013 Jam 16.45
Anonimus. 2012. Kuliah
Anatomi. (online) www.contohskripsitesis.com/backup/ Tugas%20Kuliah/Anatomi%20dan%20fungsi%20reproduksi%20hewan%20j) diakses Rabu, 27 Maret 2013 Jam 18.45
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking