BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Reproduksi merupakan salah satu
kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut, suatu jenis
hewan akan punah. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah besar individu
baru yang akan mempertahankan jenis suatu hewan. Proses pembentukan individu
baru inilah yang disebut reproduksi (Urogenital).
Reproduksi dapat terjadi secara
generative atau vegetative. Reproduksi secara vegetative tidak melibatkan
proses pembentukan gamet, sedangkan reproduksi generative diawali dengan
pembentukan gamet. Di dalam gamet terkandung unit hereditas (faktor yang
diturunkan) yang disebut gen. gen berisi sejumlah besar kode informasi
hereditas yang sebenarnya, yang terletak pada DNA.
Alat kelamin betina terdiri dari dua buah ovari, dua buah tuba uterin (fallopi),
uterus, vagina, vulva (Frandson, 1992). Sedangkan menurut Widayatiet
all.(2008), secara anatomi alat reproduksi hewan betina terdiri (gonad)
ovarium, saluran reproduksi (oviduct, uterus, cervix, dan vagina) alat reproduksi
luar (vulva dan clitoris). Pada
mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu.
Reproduksi vertebrata pada umumnya
sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang
berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan
akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi
eksternal), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh
(fertilisasi internal).
Bagi hewan yang melakukan
fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu
organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.
B. Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah, :
ü
Untuk
mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin betina seara makroskopis
ü
Untuk
mengetahui dan mengenal alat kelamin betina secara makroskopis
ü
Untuk
mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin betina secara mikroskopis
ü
Untuk
mengetahui dan mengenal alat kelamin betina secara mikroskopis
C. Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah :
ü
Dengan
melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk dan susunan alat
kelamin betina secara makroskopis
ü
Dengan
melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat
kelamin betina secara makroskopis
ü
Dengan
melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk dan susunan alat
kelamin betina secara makroskopis
ü
Dengan
melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat
kelamin betina secara mikroskopis
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking